Monday, August 17, 2009

Persahabatan, Nanggung

Aku mengenal dunia baru pasca sekolah, adalah Nanggung. Bogor Barat. Mendatangi masyarakat sekitar, dengan obrolan awal tentang ternak mereka, kambing, sapi, ternyata menjembatani keterbatasan dalam bahasa Sunda saat berkomunikasi. Pengalamaan yang sama uniknya saat mengenal dunia tenaga kerja, UMR, dan lain-lain, yang tidak terasa asing, karena dulu saat libur SMA pernah sebagai buruh harian di pabrik tepung kelapa di kampungku. Disini, persahabatan dengan masyarakat pun dapat dimulai dengan kepedulian kepada si teman petani ini. Keakraban yang sudah sulit didapat dijaman ini, masih bisa diperoleh gratis disini. Sayangnya, yang ingin bersama kerbau dan lumpurnya lebih banyak sekumpulan orang tua. Yang muda, menganggapnya lama menghasilkan yang diimpikan.Tidak memberi banyak.Sesuatu yang harus dipikirkan, bagaimana tanah Nanggung agar terus menghasilkan.

Waraney, Tour de Kolaka, Bumi Mekongga




Pelabuhan fery Kolaka masih lengang dan belum semua disiram matahari , ketika para pembalap sepeda amatiran itu sudah bersiap untuk mengayuh pedal. Meski hanya sekitar 35 km, namun saya konsetrasi penuh. Pasalnya, Waraney termasuk dalam daftar, dan sebagai peserta termuda. Melewati jalur menanjak dan turunan, serta truk support tambang, merupakan tantangan tersendiri. Kota kecil indah dan rutin menerima Adipura pun dikitari sebelum menuju Pomalaa. Semua peserta mencapai finish di Pantai Harapan Pomalaa. Adalah membanggakan ketika membayangkan, suatu saat Waraney bercerita kepada temannya ," aku pernah naik sepeda menyusuri pantai dan tanah merah kaya Nikel". Apalagi, keesokan harinya, kami sekeluarga meninggalkan daerah indah ini, menuju tempat tugas baru. Empat tahun yang indah di bumi Mekongga.