Monday, April 12, 2010

Tak ada Jembatan, Gethekpun jadi


Dunia terus berkembang maju.
Pertumbuhan jalan dan jembatan juga tinggi. Ketersediaan sarana menyebabkan orang makin lancar berpindah. Tapi, perpindahan orang tersebut diikuti dengan makin berkurangnya senyum, dan berkurang pulalah kepekaan pada sekitar.
Dulu, untuk mau cepat orang lewat jalan Tol dengan membayar. Sekarang, meski bayar, belum tentu lebih cepat. Macet. Orang berlomba membunyikan klakson, seakan hanya dia yang stress, padahal, jika mereka saling tatap, sama sama stress.
Kalau sudah begitu, pergilah ke desa. Arungi dan sebrangilah sungai. Jangan lewat jembatan. Diatas Gethek, semua terlihat indah. Diantara penumpang, tidak ada ada yang stress, mungkin hanya diri sendiri yang terlalu kuatir kalau-kalau bandang datang. Perjalanan pendek menyenangkan, segar tanpa asap knalpot. Ini bukan tentang kebut-kebutan, ini bukan tentang adrenalin yang mengejar jeram. Ini tentang kedamaian. Ini tentang sehatnya jiwa.

Cikaniki di pagi itu