Thursday, September 18, 2014

SH. (Kapan) Ku kan kembali (lagi)



Tidak nyana waktu seperti berlalu  dengan cepat. Masih terasa langkah kaki  mengurus izin. Bertanya dan bertanya.
menyusuri West Nanjing road di awal, dan melangkah pasti di trotoar century avenue Pudong, ketika akhirnya bisa selesai.


 Kami menemukan tambatan baru. Tantangan baru. Kami menikmatinya.
 Meski mencintai namun panggilan mengabdi di tempat baru dengan tantangan yang  lain membuatku meninggalkanmu. Dengan satu tekad, harus lebih baik.

Meihua sudah mekar, udara dingin mulai pergi. kami pun akan pergi. Satu harapan, suatu saat akan kembali. menikmatimu.


Ini karena keindahan. ini karena kebaikan. ini karena .... kami menemukan sahabat. Banyak orang baik. Percayalah.



SH. di akhir Maret.

Thursday, July 24, 2014

Sekitar Jing'an Si,

Zumu, nenek tua itu berjalan pelan. Napasnya seperti berat. Ia baru saja tiba, bergabung dengan warga yang kunjungi taman kota ini. sepertinya ia mau istirahat. Didekatinya palang sejajar yang tadinya digunakan anak muda untuk lakukan peregangan. Dengan pakaian celana panjang ciri khasnya sebagai orang tua Shanghai. Tiba tiba, Zumu mengangkat kaki kirinya, diletakkan di salah satu palang. Hampir vertical, iapun mencium lututnya, kemudian istirahat pejamkan matanya. umurnya kutaksir diatas 70, tapi badannya lentur.

 Akupun tergerak mengolah badan. memanfaatkan keindahan taman gratis yang banyak bertebaran di kota besar ini.


Tak jauh dari tempat itu, sekumpulan orang tua, bergerak pelan mengikuti alunan lagu instrument tradisional. ibu-ibu mudapun banyak bergabung. Pagi itu, sekitar Jing'an Si sangat cantik. Hen piaoliang.  Dan akupun hanya melihat dari jauh, memandangi keluarga-keluarga yang sangat menikmati pemandangan indah di depan restoran yang menyajikan makanan Indonesia ini.