Saturday, November 25, 2017

Chengdu. Antara Kemajuan dan Keindahan

Tiongkok yang terus maju dengan pendapatan perkapita lebih dari delapan ribuan dollar sekarang bukanlah tempat ideal bergaul dengan kebahagiaan. Kota-kotanya  menghadapi kondisi lalu lintas   dan polusi udara meski  sistem jaringan kereta bawah tanah dan highway nya terpanjang di dunia, serta upaya kuat membuat langit menjadi biru oleh pemerintah. Kompetitif namun agak buram.
Tapi beberapa tempat membahagiakan. Lihatlah Chengdu, kota jangkar di propinsi Sichuan di Barat daya, dan tempat transit ke Tibet. Bukan hanya Panda, atau  makanan pedas nya ngangenin. Di jalanan,, di taman, banyak terlihat para gadis Sichuanese yang cantik lalu lalang dengan sepeda, atau orang-orang tua yag bertaichi di renmin guangchang. people square. 




Jajanan kue semprong di ujung pintu  keluar E1 Chungxi  lu station, seakan mengelabui kalau aku berada di salah satu kota yang tumbuh cepat dan menjadi rumah bagi lebih dari separuh perusahaan Global fortune500.  Kota ini menyalip banyak tempat nyaman untuk kerja ke urutan tiga. hanya berada di bawah Beijing dan Shanghai.

Ya.. mereka terus konsisten membangun. Mereka terlihat bekerja keras.. mereka merasakan hasilnya