Berisi pengalaman saat tumbuh di titik nol dan yang diperoleh ketika bergerak mencari kearifan lokal saat kaki dipijakkan ke tanah yang berbeda.
Sunday, December 29, 2019
Dieng
Thursday, September 12, 2019
Tuesday, September 10, 2019
Thursday, September 5, 2019
Yeni Havalimani.
Aku baru saja mendarat di Istanbul. Masih pagi buta. Dan nasi rendang yang semalam kulahap semakin mendorongku untuk lakukan aktivitas rutin pagi. Melepaskannya kembali setelah diambil sarinya.
Terbayang bergegas di Atatutk yang overcrowded. Bandara yang mengklaim penghubung terbesar dunia Barat dan Timur. Orang sangat banyak. Namun kali ini penampakannya lain. Yeni. Yeni Havalimani.
Rupanya tanpa aku sadari. Pesawat mendarat di Istanbul new airport. belum setengah tahun gantikan peran Ataturk. Menjadi international hub. Markasnya penerbangan berkode TK, yang nyatakan mereka to fly to more countries than any other airline in the world.
Bandara ini menjadi salah satu terbesar di dunia di bawah satu atap. Sekaliber Al Maktoum Dubai. Meski saat ini masih terus membangun.
Tapi ekonomi mereka khan lagi resesi. Liranya jatuh. Tiga tahun lalu. 3 lira dapat 1 dollar US. Itu sudah melemah setengah tahun sebelumnya. Apalaigi banding tahun ini. Sudah hampir 6 Lira.
Tapi pendapat Hakan, driver yang membawaku melingkar kota. Dia bercerita saat melayari antar dua benua. Dari Uskudar ke Istanbul.Dari Asia ke Eropa dalam 35 menit. Menyeberangi Selat Bosphorus.
"Lihat, orang sulit tersenyum. Sepertinya kami butuh pemimpin baru. Yang sekarang sudah sulit mengembalikan seperti dulu". Dia juga sekarang banyak banyak pengawalnya, lanjutnya. Dia sudah tidak membalikan ekonomi menjadi baik. Tapi dia juga sudah tidak tahu bagaimana untik tidak berkuasa.
Dia memecat ribuan pegawai. sipil militer. Karena tidak mendukungnya.
"Dari Suriah banyak. Coba lihat di Taksim. Mereka berobat gratis kalau sakit. Tapi saya yang bayar pajak " katanya.
Saya paham siapa yang dimaksud Hakan. Saya juga paham maksudnya tentang pajak.
Maret lalu, pemilihan lokal mayor Istanbul, jagoannya pemimpin nomor satu kalah. Tipis sekali. 0,2 persen. Dimenangkan Ekrem Imamoglu.Oposisi. Rakyat Republik. Akhirnya pemilihan diulang dibulan Juni. Hasilnya, Binali Yildirim, dari AKP, partainya penguasa dapat 45 persen. Dan Oposisi. 54.
Biasanya, hasil Istanbul adalah potret Turki. " ya, sepertinya kami akan punya pemimpin baru, lebih cepat" katanya
Aku melirik ke cangkir yang dipajang do toko. Harganya terlihat murah. Ternyata harga dipajang Euro. Bukan Lira. Begitu juga dibanyak tempat.
Aku termenung. di tengah gejolaknya, Istanbul itu tetap indah. Seindah mereka menyebut Yeni Havalimani. Bahasa Turki untuk bandara baru. Easy to love. Hard to say goodbye.
Saturday, July 13, 2019
Grassberg
Hari cerah. Seseuatu yang jarang. Curah hujan yg katanya bisa tiga kali lipat kota hujan Bogor
Tuesday, June 11, 2019
Oarai oh Oarai.
Wednesday, May 1, 2019
Suatu waktu di hari Buruh
Shanghai Hongqiau station |
memindai qr |
Diskon hari buruh di Nanjing Lu |
Bai su chen. menju danaiuXihu. |
Alibaba Zongbu. Hangzhou |
Saturday, March 30, 2019
America
antara Cherry dan Cemara |
Sunday, February 3, 2019
Saat terakhir
Saturday, January 26, 2019
Karate - Do
Hari ini aku melihat rratusan anak anak muda Sumut meninggalkan kenyamanan nya untuk mengolah fisik. Mencoba mengukur sejauh mana latihan yang dilakukan . Bertanding untuk dapatkan kebanggaaan. Minimal.kebanggaan untuk diri sendiri. Mengalahkan rasa takut. Menang atau godaan hidup santqi bermqlas malasan, sembari bersumpah bahwa mereka sanggiup untuk memelihara kepribadian, patuh pada kejujuran, mempertinggi prestasi, menjaga sopan santun, dan menyatakan kesanggupan untuk menguasai diri.
Dengan dukungan moril dua jendral.. mereka terlihat bersemangat. Menjadi yangv terbaik.
Semoga