Thursday, September 12, 2019

The Dam

Canal. Rumah. Dan hiburan

Tuesday, September 10, 2019

Thursday, September 5, 2019

Yeni Havalimani.

Aku baru saja mendarat di Istanbul. Masih pagi buta. Dan nasi rendang yang semalam kulahap semakin mendorongku untuk lakukan aktivitas rutin pagi. Melepaskannya kembali setelah diambil sarinya.
Terbayang  bergegas di Atatutk yang overcrowded. Bandara yang mengklaim penghubung terbesar dunia Barat dan Timur. Orang sangat banyak. Namun kali ini penampakannya lain.  Yeni. Yeni Havalimani.
Rupanya tanpa aku sadari. Pesawat mendarat di Istanbul new airport. belum setengah tahun gantikan peran Ataturk. Menjadi international hub. Markasnya penerbangan berkode TK, yang nyatakan mereka to fly to more countries than any other airline in the world.
Bandara ini menjadi salah satu terbesar di dunia di bawah satu atap.  Sekaliber Al Maktoum Dubai. Meski saat ini masih terus membangun.

Tapi ekonomi mereka khan lagi resesi. Liranya jatuh. Tiga tahun lalu. 3 lira dapat 1 dollar US. Itu sudah melemah setengah tahun sebelumnya. Apalaigi banding tahun ini. Sudah hampir 6 Lira.
Tapi pendapat Hakan, driver yang membawaku melingkar kota. Dia bercerita saat melayari antar dua benua. Dari Uskudar ke Istanbul.Dari Asia ke Eropa dalam 35 menit. Menyeberangi Selat Bosphorus. 
"Lihat, orang sulit tersenyum. Sepertinya kami butuh pemimpin baru. Yang sekarang sudah sulit mengembalikan seperti dulu". Dia juga  sekarang banyak banyak pengawalnya, lanjutnya.  Dia sudah tidak membalikan ekonomi menjadi baik. Tapi dia juga sudah tidak tahu bagaimana untik  tidak berkuasa.
Dia memecat ribuan pegawai. sipil militer. Karena tidak mendukungnya.

"Dari Suriah banyak. Coba lihat di Taksim. Mereka  berobat gratis kalau sakit. Tapi saya yang bayar pajak " katanya.

Saya paham siapa yang dimaksud Hakan. Saya juga paham maksudnya tentang pajak.

Maret lalu, pemilihan lokal mayor Istanbul, jagoannya pemimpin nomor satu kalah. Tipis sekali. 0,2 persen. Dimenangkan Ekrem Imamoglu.Oposisi. Rakyat Republik. Akhirnya pemilihan diulang dibulan Juni. Hasilnya, Binali Yildirim, dari AKP, partainya penguasa dapat 45 persen. Dan Oposisi. 54.

Biasanya, hasil Istanbul adalah potret Turki. " ya, sepertinya kami akan punya pemimpin baru, lebih cepat" katanya

Aku melirik ke cangkir yang dipajang do toko. Harganya terlihat murah. Ternyata harga dipajang Euro. Bukan Lira. Begitu juga dibanyak tempat.

Aku termenung. di tengah gejolaknya,  Istanbul itu tetap indah. Seindah mereka menyebut Yeni Havalimani. Bahasa Turki untuk bandara baru. Easy to love. Hard to say goodbye.