Thursday, December 31, 2020

Tempa. Harapan Selalu ada.

Memang ini tahun yang sangat menantang. Tahun yang telah memaksa aku untuk rutin berolahraga. Dan berjemur. Tepatnya mengejar panas mentari. Meski sudah berbeda dari tahun tahun sebelumnya, ketika aku menyusuri trotoar jalan Senopati, mengelilingi distrik pusat bisnis Sudirman, sebelum masuk ke Gedung Energy.

Atau juga kelilingi danau buatan di Tanjung Gading nan indah yang di design apik oleh para pekerja Jepang, saat mereka juga membangun  peleburan aluminium primer satu satunya di negeri ini.

 Jalan pagi itu, suatu yang rutin, untuk jaga kebugaran. Mengejar vitamin D, sembari memijat kaki dengan injakan kaki telanjang pada batu batu yang menonjol di taman ibu Tien. Jalan kaki yang tidak perlu pakai masker. Karena masker hanya digunakan jsaat masuk area peleburan di Kuala Tanjung.

Namun tahun ini berbeda. Jalan kaki dilakukan jam 10. Berharap tubuh dapat kekebalan. Yang katanya akan lebih baik jika lewati hari dengan senyum. Da
n  gembira. Padahal sekarang pakai masker. Mau senyumpun tidak kelihatan. Pun karena mendekat untuk melihat senyum juga malahan menimbulkan kekuatiran.

Tahun ini banyak  dihabiskan di rumah saja. Dan aku bisa melihat kemajuan anakku dalam kemampuan memasak. 

Tapi tahun ini juga menjadi lebih mengenal Lembang. Alun alun, restoran Mandarin, dan tentunya Jalan Suka Senang. Juga sering menyusuri Balaikota, Wastu kencana, Sukajadi, Cihampelas. Tapi semua belum seperti yang kuharapkan. Tapi aku tersadar, bahwa kita bisa saja berencana. Dalam perjalanan waktu tahun ini, membuatku mendapat tempaan yang lebih menguatkan. Memberi keyakinan dan harapan, bahwa tahun  depan , akan lebih baik.

Welington, belahan yang lebih dahulu masuk tahun baru. Mereka menyambutnya dengan meriah. Anak aini nak disajikan pesta kembang api, kemudian Sydney harbour  penuh dengan pesta kembang api yang spektakuler. Seakan memberi sinyal harapan baru, meski disini Sudirman Thamrin tertutup untuk kita mrerayakan seperti mereka.

Tapi aku yakin ,  seperti  pada Wuhan, yang bisa bangkit karena aku mengenal warga dan keseriusan pemerintahnya saatsempat bertugas disana dulu.

Banyak hal besar yang awalnya seperti tidak mungkin, bisa kurasakan peluangnya menjadi mungkin, karena kita mengenal mereka yang melakoninya.  Dan akupun yakin, kita akan memenangkannya.

Selamat jalan 2020. aku menanti vaksin.