Monday, December 31, 2012

Ombak, laut, dan jembatan

Ketiga mesin speedboat sudah mengaum membelah ombak tipis laut. Cuaca sepertinya akan cerah waktu itu. Matahari belum menampakkan sinarnya ketika kami tiba dari perjalanan darat memotong Halmahera. "Tarada ombak, laut dapalia baminya", kata Ibu diperwakilan Antam Ternate menggambarkan tenangnya laut Maluku. Namun aku terasa bergetar. Hari hari ini sangat menantang. Tantangan pekerjaan memicu adrenalin untuk terus berbuat. Namun aku lupa, bulan ini baru saja berumur 45. Semangat terus menggelora seperti 25 tahun lalu, ketika mendengar pesawat akan melintasi Klabat. Inilah transit yang unik. Dua hari di kota kelahiran, inap di rumah sakit, melewati Natal! Melewati pinggiran terpaan laut Sulawesi ke dinding Boulevard tanah Utara Sulawesi. Ombak itu datang lagi, indah mengantar Wavemaster meninggalkan daerah yang dulunya otorita, memotong selat Malaka. Dua minggu akhir tahun yang memberi wawasan tentang pentingnya kerja keras, disiplin, membangun infrastruktur, dan keseimbangan.

No comments:

Post a Comment