Sunday, January 1, 2017

Berkumpul, dengan penuh harapan

Selang itu masih melintang di hidungnya. Tiga tabung oksigen besar sudah diisi penuh. Napasnya pun tenang.  Tekanan darahnya normal. Meski infus sudah dipindah-pindah.
Aku bisikkan kalau Waraney akan sudah ada sebelum tahun berganti.
Sore itu aku ikut ke bandara. Menjemput anakku di Cengkareng. Ia datang dari liburannya di Manado. Mendatangi famili dan tanah leluhur. Ini pertama kali dilakukannya. Pergi sendiri di akhir Desember. Mengunjungi Airmadidi, Manado.. dan Motoling. Melihat bagaimana kopra dibuat. Merasakan bagaimana masyarakat berbahagia merayakan hari besar.

Ini juga hal yang jarang aku lakukan. Ke bandara menjemput.

Pa, kenapa aku pulang tanggal ini. Tanggung, tadi aku ngumpul dengan teman dan saudara, dan harus segera ke bandara. Mestinya aku pulang besok. Anakku setengah protes saat kami berjumpa.

Aku terdiam sejenak.   Kemudian kubilang, bahwa aku berharap kami ngumpul di rumah. Anakkupun tersadar, ia langsung menuju kamar ibunya saat tiba di rumah.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kami mengucapkan selamat setelah mengucap syukur di perpisahan tahun. Biasanya berkilo-kilo meter  jaraknya dari rumah.

Kali ini, aku dan anakku membisikkan kata  tahun baru sudah datang,  pada orang yang kami cintai ,yang masih terbaring.

Selalu ada harapan. Selamat datang 2017.

di Cibubur.



No comments:

Post a Comment